-
-

ASMA

Diposting oleh rian17syah Senin, 10 Januari 2011

 ASMA


Definisi Asma:
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.
Gambar 1: saluran pernafasan manusia
 
Bagaimana cara mengetahui asma?
Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.
 
Siapa saja yang berisiko asma?
Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi tertentu.
 

Gejala Asma

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan asma.

Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).

Faktor Pencetus Serangan Asma
A. Faktor penjamu, faktor pada pasien
      • Aspek genetik
      • Kemungkinan alergi
      • Saluran napas yang memang mudah terangsang
      • Jenis kelamin
      • Ras/etnik
B. Faktor lingkungan
      1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
        - Tungau debu rumah
        - Binatang, kecoa
      2. Bahan-bahan di luar ruangan
        - Tepung sari bunga
        - Jamur
      3. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
        pewarna makanan
      4. Obat-obatan tertentu
      5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
      6. Ekspresi emosi yang berlebihan
      7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
      8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
      9. Infeksi saluran napas
      10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
        melakukan aktivitas fisik tertentu.
      11. Perubahan cuaca
       
Bagaimana asma diobati?
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.
 
Bagaimana asma dimonitor?
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut �Peak Flow Meter�. Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma. 


Infeksi Pada Asma


Infeksi bisa terjadi dimana saja, kapan saja, termasuk pada penyandang asma karena asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran pernapasan. Penyebab infeksi biasanya karena adanya kuman, yang dapat berupa bakteri ataupun virus. Infeksi pada asma terjadi pada permukaan dalam (mukosa) saluran napas karena adanya virus influenza yang penyebarannya melalui udara.
Infeksi yang terjadi karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri pnemococus, staphylococcus dan streptococcus. Sebenarnya bakteri ini ada yang hidup normal dalam tubuh, namun jika kondisi tubuh menurun bakteri tersebut akan berubah menjadi jahat dan menyebabkan infeksi.
Terjadinya Infeksi
Infeksi terjadi karena masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman tersebut akan menimbulkan sakit di dalam tubuh yang berupa radang. Oleh karena itu, virus yang masuk ke dalam tubuh penyandang asma sering menimbulkan serangan asma. Hal ini dikarenakan protein-protein virus melalui mekanisme reaksi antigen, antibody menyebabkan hipersensistif saluran napas sehingga timbul serangan asma.
Gejala awal yang dapat diketahui bila terjadi infeksi pada asma adalah dengan adanya dahak atau riak yang bertambah banyak atau berubah warna atau berbau. Dahak sebelum terjadi serangan asma ataupun infeksi berwarna putih bening, sedangkan bila terjadi infeksi pada serangan asma dahak berwarna kuning. Pada saat seorang terkena infeksi lebih berat lagi maka dahak akan berubah menjadi hijau.
Penanggulangan Infeksi
Sebelum terjadinya infeksi pada asma, biasanya terjadi serangan asma. Maka untuk pencegahannya, serangan asma tersebut harus diobati segera dengan menggunakan obat asma, seperti pelega napas atau anti inflamasi. Bila terjadi infeksi diobati dengan antibiotik. Antibiotik ini akan membunuh kuman yang menyebabkan infeksi dan bila kuman tersebut mati maka jaringan akan membaik kembali dan serangan asma menjadi reda atau membaik. Hal itu dilakukan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
Jika infeksi disebabkan oleh virus, untuk pengobatannya cukup dengan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, di samping obat asmanya harus lengkap yaitu obat pelega dan anti inflamasi. Untuk mencegah penyebaran, sebaiknya menggunakan masker karena virus ini menyebar melalui udara dan masuk melalui saluran pernapasan. Dengan menggunakan masker, maka virus menyebar melalui udara tidak melalui orang lain. Penanggulangan infeksi pada asma dapat dilakukan dengan menjaga stamina dan keseimbangan tubuh sehingga tidak tertular infeksi.
Faktor pencetus yang menyebabkan serangan asma, kalau tidak dapat dihindari oleh penderitanya akan menyebabkan serangan asmanya sulit diatasi dan asma itu menjadi tidak terkontrol. Dengan asma yang tidak terkontrol ini, maka penderita akan mudah terkena infeksi. Golongan asma apapun dapat terkena infeksi. Tentunya, asma berat dan asma yang tidak terkontrol akan lebih mudah terkena infeksi dibanding asma yang ringan ataupun sedang.
Pada dasarnya, orang yang terkena infeksi harus mendapat gizi yang baik, istirahat, serta vitamin yang cukup karena infeksi tersebut menyebabkan luka di dalam tubuh. Penyembuhan dapat terjadi jika penyebab luka dibunuh dan jaringan yang luka disupport agar cepat diganti dengan jaringan yang baru.



OBAT ASMA 

 
Asma merupakan penyakit kronik saluran napas yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu tertentu dan cukup lama. Pada dasarnya pengobatan bagi penderita asma dibagi menjadi dua yaitu:
 
  • Pengobatan rutin �pengontrol asma�, obat jenis ini harus digunakan setiap hari untuk mencegah kambuhnya serangan asma dan mencegah bertambah beratnya penyakit.
  • Pengobatan saat serangan �pelega napas�, obat jenis ini harus segera digunakan bila timbul tanda tanda serangan asma dini, seperti batuk, sesak, rasa berat didada atau penurunan fungsi paru. Penggunaan obat ini dapat mencegah timbulnya serangan asma yang berat. Bila serangan asma timbul dengan derajat berat dapat sampai menimbulkan kematian, sedangkan bila segera diatasi asma tidak mengganggu aktiviti dan produktiviti. Penderita asma dapat hidup normal layaknya orang yang tidak menderita asma.
 
Obat asma terdapat dalam berbagai macam bentuk antara lain: tablet, sirup puyer racikan atau injeksi. Dari hasil penelitian kedokteran, obat asma dibuat dalam bentuk inhaler agar obat dapat langsung bekerja pada sasaran yaitu saluran napas, karena gangguan pada penyakit asma yang utama adalah pada saluran napas, dimana terdapat radang kronik dengan pengerutan saluran dan sumbatan oleh dahak yang lengket. Dengan bentuk inhaler/hirup manfaat obat dapat langsung segera dirasakan, sesak menjadi berkurang dalam 5-10 menit. Selain itu keunggulan lain dari obat inhaler adalah obat ini menggunakan dosis yang sangat kecil (dalam microgram) sehingga efek samping obat dapat dihindari.

Posting Komentar