-
-

KATARAK

Diposting oleh rian17syah Senin, 10 Januari 2011

Deskripsi
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 55% orang berusia 75— 85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Sumber lain mengatakan, katarak bisa disebabkan oleh cidera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes), obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).
Gejala
Katarak memiliki gejala seperti penglihatan tidak jelas, peka terhadap sinar atau cahaya, penglihatan ganda, lensa mata buram.
Pengobatan
Pembedahan merupakan cara satu-satunya untuk menyembuhkan katarak. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.


JENIS -JENIS KATARAK



  Sekunder, katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum.
Katarak Senil adalah katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun.



Katarak Kongenital 

Deskripsi :
      Katarak Kongenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.

Disisio Lentis

     Tindakan bedah pada disisio lentis adalah dengan menusuk atau merobek kapsul anterior lensa dengan harapan badan lensa yang cair keluar. Bahan lensa yang keluar akan mengalir bersama cairan mata(aquous humor) atau difagositosis oleh makrofag. Setelah terjadi absorbsi sempurna, maka mata menjadi afakia atau tidak mempunyai lensa lagi. 

Ekstraksi Linear

     Ekstraksi Linear dibuat insisi pada kornea dan dilakukan robekan pada kapsul anterior lensa. Dimasukkan sendok Daviel kedalam bilik mata atau lensa kemudian lensa dibersihkan dari bahan lensa yang berada didalam kapsul. Pada saat sekarang untuk mengeluarkan badan lensa dapat dilakukan dengan aspirasi. selanjutnya luka kornea dapat dijahit kemnali. Bila ada bahan lensa yang masih tertinggal diharapkan seperti pada disisio lentis yaitu sisa lensa ini akan keluar bersama cairan mata dan difagsitosis.

Penanganan :
      Katarak kongenital harus dilakukan operasi/bedah. 

Pencegahan : 
     Pada katarak kongenital total makula ini tidak boleh mendapat rangsangan. Makula ini tidak akan berkembang sempurna hingga walaupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus biasanya tidak akan mencapai 5/5. Hal ini disebut ambliopia sensoris (amblyopia ex anopsia). Katarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus dan strabismus. Serta pada bedah disisio lentis ini harus menghindari terjadinya uveitis atau glaukoma sekunder. Bila bahan lensa tidak diabsobsi sempurna maka akan terbentuk katarak sekunder. pada menghindari terjadinya uveitis, glaukoma dan katarak sekunder. 

Pengobatan : 

     Katarak Kongenital dapat diobati dengan cara melakukan operasi/bedah. Operasi katarak kongenital dilakukan bila reflek fundus tidak tampak. Biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih atau bila telah dapat dilakukan pembiusan.
Tindakan Operasi katarak kongenital yaitu : Disisio atau ekstraksi linear dan ektraksi dengan fakoemulsifikasi.
Pda umumnya tindakan bedah / operasi dilakukan dengan disisio lentis atau ekstraksi linear. Tndakan bedah ini biasa dilakukan pada usia 2 bulan untuk mencegah ambliopia eksanopsia. Pasca bedah pasien memerlukan koreksi untuk kelainan refraksi matanya yang telah menjadi afakia.

Keterangan : 
      Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian). Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: - Infeksi kongenital, seperti campak Jerman - Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia. Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: - penyakit metabolik yang diturunkan - riwayat katarak dalam keluarga - infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. Katarak Kongenital adalah katarak yang telah timbul sejak lahir. Katarak Kongenital dianggap sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit misalnya diabetes melitus. Kekeruhan pada katarak kongenital dijumpai dalam berbagai bentuk dan gambaran morfologik. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.

Katarak Traumatik 

Deskripsi:

       Traumatik, merupakan katarak yang terjadi karena kecelakaan pada mata. Cetakan pupil pada lensa akibat trauma tumpul yang berbentuk vossious ring yaitu lingkaran yang terbentuk oleh granula coklat kemerah-merahan dari pigmen iris dengan garis tengah kurang lebih 1 mm. Secara normal ia menjadi padat sesudah trauma. Cincin vossious cenderung untuk menghilang sedkit demi sedikit. Kekeruhan kapsul yang kecil-kecil dan tersebar dapat ditemui sesudah menghilangnya pigmen.
Katarak berbentuk roset; bentuk ini dapat terjadi segera sesudah trauma tetapi dapat juga beberapa minggu sesudahnya. Trauma tumpul Mengakibatkan perubahan susunan serat-serat lensa dan susunan sisten suture (tempat pertemuan serat lensa) sehingga terjadi bentuk roset. Bentuk ini dapat sementara dan dapat juga menetap.
       Katarak traumata desiminata subepitel (ditemukan oleh Vogt) berbentuk kekeruhan yang bercak-bercak dan terletak dibawah lapisan epitel lensa bagian depan. Kadang-kadang kekeruhan ini bersifat permanen dan tidak progresif.
       Katarak Zonular dan lamelar, bentuk ini sering ditemukan pada orang muda yang sesudah trauma. Penyebabnya karena adanya perubahan per meabilitas kapsul lensa yang mengakibatkan degenerasi lapisan kortek supersial. Trauma tumpul akibat tinju atau bola dapat menyebabkan robekan kapsul, walaupun tampa trauma tembus mata. Bahan-bahan lensa dapat keluar melalui robekan kapsul ini dan bila diabsorbsi maka mata akan menjadi afakia.

Katarak akibat trauma tembus dapat dalam bentuk :
Laserisasi yaitu robekan pada kapsul lensa. Bila kapsul robek dan isi lensa bercampur dengan cairan aqueous dapat timbul katarak total. 

Katarak Sekunder 

Gejala Subyektif :
       Katarak sekunder dapat menyebabkan kemunduran tajam penglihatan. 

Gejala Obyektif : 
      Tampak sebagai suatu masa tebal yang dapat terdiri atas kapsul anterior, kapsula posterior, masa lensa, cincin soemmering dan elschnig pearl. Cincin soemmering terjadi akibat kapsul anterior yang pecah dan beretraksi kearah pinggir dan melekat pada kapsula posterior meninggalkan daerah yang jernih ditengah, membentuk gambaran cincin. Pada pinggir cincin ini tertimbun serabut lensa dan epitel yang berproliferasi. Elschnig pearl adalah epitel subkapsuler yang berproliferasi dan membesar sehingga tampak sebagai busa sabun. Elschnig pearl ini mungkin akan menghilangkan dalam beberapa tahun oleh karena pecah dindingnya.
Afakia adalah setiap keadaan dimana bahan lensa telah dikeluarkan maka akan ditemukan gejala mata yang tidak mempunyai lensa lagi atau afakia, seperti Iris tremulan atau iris bergoyang, Bilik mata dalam, Hipermetropia tinggi dan biasanya sampai +10,00 sampai dengan +12,00 Dioptri., Untuk membaca dekat diperlukan tambahan lensa +3,00 Dioptri.
Lensa Intra Okuler adalah pada saat bedah katarak dilakukan penanaman lensa intraokular untuk afakia yang terjadi. Koreksi untuk mata afakia dapat memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.
Retinopati adalah suatu kelainan pada retina yang bukan merupakan peradangan. Retinopati dapat disebabkan diabetes melitus, hipertensi dan leukemia, arteriosklerosis dan proses degenerasi lainnya.

Penanganan : 
      Katarak Sekunder ini harus dilakukan operasi/bedah. 

Pencegahan : 
     Menghindari trauma pada lensa mata yang dapat memecahkan lensa dan harus berhati-hati dalam beraktifitas (menjaga mata tetap baik). 

Pengobatan : 
      Katarak Sekunder ini dilakukan operasi/bedah dengan cara irigasi, disisio, kapsulotomi atau whole membrane extraction. Pada pembadahan katarak sekunder terjadi akakibat sisa disisio lentis, ekstraksi linear dan ekstraksi kapsuler. Pada katarak sekunder yang menghambat masuknya sinar masuk kedalam bola mata atau mengakibatkan turunnya tajam penglihatan maka dilakukan disisio lentis sekunder atau kapsulotomi padakatarak sekunder tesebut. 

Keterangan : 
      Katarak Sekunder adalah istilah untuk semua bahan seperti kapsul lensa, sel epitel, serabut lensa, elemen fibrin sesudah suatu peradangan dan hasil degenerasi atau degenerasi lensa yang tertinggal sesudah suatu operasi katarak ekstra kapsuler atau sesudah suatu trauma yang memecah lensa. Katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum. (FNN)