-
-

Tayammum

Diposting oleh rian17syah Rabu, 05 Januari 2011

Hadits tentang Anjuran Tayammum

Hadits Utama
حدثنا أدم قال حدثنا شعبة حدثنا الحكم عن در عن سعيد بن عبد الرحمن بن أبزي بن أبيه قال جاء رجل إلي عمرو بن الخطاب فقال إني أجنبت فلم أصب الماء فتمعكت في الصعيد وصليت فذكرت ذلك للنبي صلم فقال: إنما كان يكفيك هكذا، وضرب النبي صلم بكفيه الارض ونفخ فيهما ثم مسح بهما وجهه وكفيه.( متفق عليه)
Hadits Pendukung
إنما كان يكفيك أن تضرب بكفيك في التراب ثم نفخ فيهما ثم تمسح بهما وجهك وكفيك إلي الرصغين
 ( رواه الدارقطني)
Takhrij
1.     Adam
Nama Lengkap   : Adam bin Abi Iyas, Kunyah 
                            (Abu al-Hasan), wafat pada
                            tahun 220 H.
Guru                   : Syu’bah bin al Hajjaj bin al Warad
Murid                 : Ahmad bin al-Azhar bin Mani’,  Abdullah bin Abdurrahman  bin Fadl bin 
                            Bahrom.
Kredibilitas         : Tsiqoh

2.      Syu’bah
Nama Lengkap   : Syu’bah bin al Hajjaj bin al Warad, Kunyah (Abu Bastom), wafat di 
                            Basroh pada tahun 160 H.
Guru                   : Syu’bah bin al Hajjaj bin al Warad
Murid                 : Adam bin Abi Iyas, Ibrahim bin Thahman, bin Syu’bah, Ibrahim bin al 
                            Mukhtar, Abu al-Jariyah, dll.
Kredibilitas         : Tsiqoh

3.     Al-Hakam
Nama Lengkap   : Al-Hakam bin Utaibah, Kunyah (Abu Muhammad), wafat di Kufah pada 
                            tahun 113 H.
Guru                   : Dzarrin, Said bin Abdir Rahman bin Abza.
Murid                 : Syu’bah bin al Hajjaj bin al Warad
Kredibilitas         : Tsiqoh

4.     Dzarrin
Nama Lengkap   : Dzarrin bin Abdillah bin Zararah, Kunyah (Abu Umar), wafat pada tahun 
                            220 H.
Guru                   : Said bin Abdir Rahman bin Abza
Murid                 : Al-Hakam bin Utaibah
Kredibilitas         : Tsiqoh


5.     Said bin Abdir Rahman bin Abza
Nama Lengkap    : Said bin Abdir Rahman bin Abza
Guru                    : Abdir Rahman bin Abza
Murid                  : Dzarrin bin Abdillah bin Zararah
Kredibilitas          : Tsiqoh

6.     Abdir Rahman bin Abza
Nama Lengkap    : Abdir Rahman bin Abza
Guru                    : Abi bin Ka’ab bin Qois, Abdullah bin Khobab bin Arot
Murid                  : Said bin Abdir Rahman bin Abza
Kredibilitas          : dari kalangan sahabat yang ‘Adil


Silsilah Sanad
 365 حدثنا أدم قال حدثنا شعبة حدثنا الحكم عن در عن سعيد بن عبد الرحمن بن أبزي بن أبيه قال جاء رجل إلي عمرو بن الخطاب فقال إني أجنبت فلم أصب الماء فتمعكت في الصعيد وصليت فذكرت ذلك للنبي صلم فقال: إنما كان يكفيك هكذا، وضرب النبي صلم بكفيه الارض ونفخ فيهما ثم مسح بهما وجهه وكفيه.( متفق عليه)


الصحابي         ----------                             عبد الرح           
                                                                                       
                           لم تلق الصحابة        ----------    سعيد بن عبد الرحمن بن أبزي                       
                                         
        الصغري من التابعين        ----------                                 الحكم                       
              
كبار الأتباع       -----------                                 شعبة                       
 
                       ألصغري من الأتباع       -----------                                   آدم 

Validitas Hadits:
Hadits ini temasuk hadits shohih karena diriwayatkan oleh syaikhoni (Bukhori dan Muslim)  dan mustahil terjadi kesepakatan untuk berbohong di antara keduanya. Hadits di atas dapat dijadikan hujjah..


Syarah Hadits
Pengertian Tayamum, Cara, Syarat, Rukun, Sebab & Sunat Tayammum Wudhu Dengan Debu / Tanah

A. Arti Definisi / Pengertian Tayamum

            Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum.

Orang yang melakukan tayamum lalu shalat, apabila air sudah tersedia maka ia tidak wajib mengulang sholatnya. Namun untuk menghilangkan hadas, harus tetap mengutamakan air daripada tayamum yang wajib hukumnya bila sudah tersedia. Tayamum untuk hadas hanya bersifat sementara dan darurat hingga air sudah ada.

Tayamum yang telah dilakukan bisa batal apabila ada air dengan alasan tidak ada air atau bisa menggunakan air dengan alasan tidak dapat menggunakan air tetapi tetap melakukan tayamum serta sebab musabab lain seperti yang membatalkan wudu dengan air.

B. Sebab / Alasan Melakukan Tayamum :
- Dalam perjalanan jauh
- Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit
- Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan
- Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan
- Air yang ada hanya untuk minum
- Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat
- Pada sumber air yang ada memiliki bahaya
- Sakit dan tidak boleh terkena air

C. Syarat Sah Tayamum :
- Telah masuk waktu salat
- Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran
- Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum
- Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu
- Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan
- Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh

D. Sunah / Sunat Ketika Melaksanakan Tayamum :
- Membaca basmalah
- Menghadap ke arah kiblat
- Membaca doa ketika selesai tayamum
- Medulukan kanan dari pada kiri
- Meniup debu yang ada di telapak tangan
- Menggodok sela jari setelah menyapu tangan 
   hingga siku

E. Rukun Tayamum :
- Niat Tayamum.
- Menyapu muka dengan debu atau tanah.
- Menyapu kedua tangan dengan debu atau 
  tanah hingga ke siku.

F. Tata Cara / Praktek Tayamum :
- Membaca basmalah
- Renggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga debu melekat.
- Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang menempel, tetapi tiup  
  ke arah  berlainan dari sumber debu tadi.
- Niat tayamum : Nawaytuttayammuma listibaa hatishhalaati fardhollillahi ta'aala (Saya niat 
   tayammum untuk diperbolehkan melakukan shalat karena Allah Ta'ala).
- Mengusap telapak tangan ke muka secara merata
- Bersihkan debu yang tersisa di telapak tangan
- Ambil debu lagi dengan merenggangkan jari-jemari tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga debu 
  melekat.
- Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang menempel,
  tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.
- Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri.




Daftar Pustaka


Virtual Hadits

Posting Komentar